Selamat Datang dan Semoga Bermanfaat

Selamat Datang dan Semoga Bermanfaat

Sekedar risalah hati...

Kadang aku masih mau duduk ditempat kita sekarang dan menunggu kamu kembali disini dan menemani ku duduk lagi di sini, dsisi ku. Tapi kadang saya berpikir untuk berdiri dan berjalan perlahan meninggalkan tempat kita sering duduk ini tanpa menoleh dan melihat tempat kita biasa duduk berdua.  Namun Ketika saya tetap duduk disini sampai kapan saya duduk disini sambil berharap kamu datang kembali kesini dan menemani saya kembali disini. Dan saat saya pergi dari tempat duduk ini tanpa menoleh kebelakang, dan saat itu kamu kembali tapi ku sudah berjalan jauh dari tempat itu...

Yayat muhammad, sekedar risalah hati....

Menghibur tanpa saringan atau???

Ntah cuma saya yg merasa atau ada yang lain jg... tapi ini cuma sebatas pemikiran saya jadi maaf mungkin kalo ada yg tidak berkenan... tiap hari saya dan mungkin hampir setiap org menonton tv, dan beberapa yg menonton acara komedi dan menyukai acaranya. Tapi entah saya merasa acara-acara seperti ini dianggap lumrah ketika seorang komedian membawa embel2 suatu agama dan itu dianggap lucu.

Tanpa membedakan agama, saya mengatakan bahwa saya muslim, tapi saat seorang komedian membawa embel2 agama dianggap sesuatu yg lucu menurut saya itu adalah hal yang mengaggap sebuah agama itu adalah bahan komedi. Misalnya ketika seorang komedi membawa kan sebuah karakter ustads,  ketika dia melawak dia mengucapkan alhamdulillah, astagfirullah, asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, hanya untuk membuat penonton tertawa.

Saya tidak mempermasalahkan tentang seorang komedi menjadi ustads, tapi saya justru merasa heran bahwa ketika rasa sukur, doa untuk pada tuhan adalah dianggap sebuah lelucon, dan itu dianggap lumrah bagi kita.   apakah hanya menganggap bahwa doa, rasa sukur kita terhadap tuhan, jg merupakan adalah salah satu bahan candaan untuk membuat org2 tertawa....

Kembali kepada anda anda yang menilai, ini hanya sebatas pemikiran saya seorang manusia.... :)

dan ketika waktu???

Ketika saya memulai mengikuti waktu maka saya memulai untuk hidup... tapi ketika saya sudah tidak bisa mengikuti waktu maka saya telah menemui kematian...

Tapi diantara kehidupan dan kematian, waktu mengajarkan saya tentang pertemuan, perpisahan, kasih sayang, rasa sakit, bahagia, sedih, dan mimpi...