“Kematian Yayat adalah sebuah pembunuhan, dan
aku sudah tahu pelakunya dan cara pelaku membunuhnya.” kata Yama
“Apa ?” suara
terkejut yang hampir bersamaan oleh orang yang ada di ruangan tesebut.
“Dibunuh?,
bukankah kematian Yayat akibat ovedosis dari obat yang diminumnya.” lanjut
Fathur
Yama kemudian
melanjutkan perkataanya yang tadI terpotong. “Benar Yayat telah dibunuh oleh
seseorang yang ada disini, dan yayat tidaklah overdosis seperti yang kita kia
sebelumnya melainkan dia diracun oleh seseorang.”
Yama
mengeluarkan sebuah bungkusan putih kecil dari saku jaketnya, “ini adalah alat
untuk meracuni Yayat” sebuah plastik kecil dan sepasang sarung tangan karet
yayat keluarkan dari bungkusan tersebut
“Bagaimana
mungkin, itu kan hanya sebuah sarung tangan karet dan plastik kecil mana
mungkin bisa dipakai membunuh?” tanya Arman bingung.
Yayat kemudian
memperhatikan orang-oang di ruangan tersebut sambil tersenyum.
“Baiklah, saya
kan becerita tentang bagaimana cara pembunuhan dilakukan oleh pelaku. Yayat
kesini dengan menyetir mobilnya sendiri, kemudian dia sempat singgah sebentar
ke swalayan untuk membeli cemilan di tengah perjalanan. Aku mengetahuinya dari
pesan masuk di ponselnya dan struck di dalam plastik belanjaannya Saat
itulah korban melakukan aksinya dengan memberikan racun ke setir mobil yayat
dan botol obat di dashboard mobilnya, tentu saja dengan memakai sarung tangan
karet terlebih dahulu.” Ujar Yama.
“Kalau begitu
pelakunya adalah” Ucap Arman sambil melihat Desi. Begitupun dengan semua orang
yang ada di ruangan itu semua langsung melihat Desi dengan terkejut.
“Yah, dialah
pelakunya, dialah yang membunuh Yayat. Orang yang bersama Yayat datang ke sini”
kata Yama menatap tajam ke Desi.
“Tapi mana
mungkin aku membunuh Yayat, apa bukti kalo aku yang membunuhnya?” sangkal Desi
marah karena tuduhan Yama.
“Buktinya adalah
aku telah bertanya pada penjaga toko yang berada di sebelah tempat ini, dia
mengatakan kalo dia melihatmu membuang sebuah bungkusan plastik sebelum kamu
masuk ke rumah ini.” Ujar Yama
Hana mencoba
mendekati Desi yang mulai terlihat pucat sesaat Yama selesai menceritakan
cara membunuh Yayat dan bukti yang sudah tidak bisa dia bantah lagi.
“Des, kenapa
kamu membunuh Yayat, bukankah kita semua teman dan bukankah kita semua sudah
sangat dekat bahkan dari dulu” kata Hana ketika berada di depan Desi.
“Dekat katamu
Han, dia Cuma cowok yang tega melihat orang yang aku sayang pergi dai dunia
ini, itu yang kau katakan sebagai teman.” Balas Desi.
(MASIH LANJUT dan MASIH ADA SEBELUMNYA)
0 apa yang kamu pikir:
Posting Komentar